Rabu, 18 Maret 2015

Pare Small City, with Sweet Memories

Perjalanan ini berawal dari pembicaraan yang tidak direncanakan. Disaat 2 teman yang tidak kusangka menjadi teman perjalanan ku nanti. Mereka memberikan waktu untukku agar aku memastikan ikut atau tidak dalam perjalanan ini, karna ini bukan perjalanan yang singkat yang bisa memutuskan pulang tanpa aba-aba. Ini perjalanan yang membutuhkan keberanian mungkin bukan hanya berani tetapi tekad, semangat, dan pastinya komitmen. Awalnya ku kira tidak mungkin, tapi semua berjalan dibalik perkiraan ku. Ibu ku sangat mendukung. Ia mau membiayai berapapun harganya. Katanya, untuk belajar kenapa harus takut? Kenapa harus ragu? Insyaallah ada hasilnya.. Ini bukan perjalanan keluar negeri, tapi.... Hah!! Akhirnya sebuah pejalanan kekampung inggris tepatnya di Kediri Jawa Timur bersama 3 temanku (Desy, Dira & Nisa) menjadi perjalanan pertama ku di tahun ini. Ini tidak pernah kubayangkan sebelumnya gaesss..

Kamipun sudah mulai mempersiapkan dari pemesanan tiket pesawat dan kereta api yang akan mengantarkan kami dari Jakarta-Kediri. Semua berjalan dengan waktu yang sangat singkat dan tentunya dalam kemudahan Allah SWT, Alhamdulillah mereka semua membantu ku dalam pengurusan tiket dan rencana perjalanan lainnya, karna seyogyanya saya kurang paham untuk tiket-me-niket huff soalnya bakal banyak transportasi yang akan kami tempuh untuk kami sampai. Bismillah! Yaaa... ini bukan perjalanan sepenuhnya berlibur hehehe. Melainkan tujuan utama kami belajar dan memahami Bahasa yang sudah sangat dikenal dunia "Bahasa Inggris" percis dengan nama tempatnya - Kampung Inggris. Dimana disana kami akan dimentor setiap harinya dengan menggunakan bahasa inggris. Dan kelak sebulan kami bisa menggunakan bahasa itu seperti bahasa yang tidak asing. Perjalanan ini juga sangat menyentuh untukku, baru ini aku yakin tanpa harus ragu ketika beberapa orang terdekat ku menyayangnkan semua rencana ku. Kata mereka "mau belajar bahasa inggris kenapa harus jauh-jauh????" Menurutku, bukan hanya ilmu yang akan aku cari, tetapi aku yakin aku pasti akan menemukan sebuah pohon rindang yang hijau dan beberapa hembusan angin bersilir yang sudah lama aku rindukan. Inilah saatnya! Melakukan perjalanan bukan hanya dengan keberanian, tapi melakukakannya dengan kedewasaan, Travel Young!! 
 
* * *

Perjalanan kami dimulai dengan fligh jam 8.40. Bukan tangis yang menyedihkan ketika kami harus melepas pandangan mata dengan ibu kami. Tapi kami tau, tangis mereka tangis melepas keikhlasan untuk kami berhati-hati sampai tujuan karna kami ciwi-ciwi cantik nihh *ngarep* dan terus berharap untuk kami akur pastinya hehe. Haru dan tidak menyangka ketika aku melihat dan memandang mereka yang akan menjadi teman seperjalanan ku selama sebulan. Ntah kenapa hati ku tersenyum dan merasa terjaga ketika mereka dan tempat yang akan aku datangin nanti pasti banyak mengajari ku akan hal yang mungkin membuatku sadar.. Ini Rencananya-Nya...

Alhamdulillah, masih dalam syukur yang mendalam kami telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, setelah baru-baru ini banyak kecelakaan pesawat mungkin membuat momok yg menakutkan untukku. Tak banyak yang kulakukan di dalam pesawat. Hanya melihat segumpalan awan yang terbentang luas seperti lautan. Subhanallah..Tak lama kami tiba, hanya menempuh perjalanan 2 jam. Alhamdulillah kami sampai. Inikah jakarta? Pulau jawa yang ingin aku injak ketika aku berusia masih 10 tahun tetapi baru tercapai ketika umurku sudah menginjak 21 tahun *menyedihkan* Dan khayalan ku akan masa kecil berwujud kenyataan. Aku senang memandangi kota ini biarpun terlihat ramai tapi mampu memanjakan mataku ditempat yang ku bayang-bayangkan sebelumnya. Sangat ramai, tapi cukup menyenangkan. Kali ini kami tidak berada dalam kebingungan, karna ada sanak keluarga yang menjemput kami dari bandara menuju perjalanan kami selanjutnya. "Gimana jakarta mbak? Yahh, ginilah di jakarta, macet" dengan logat khas jawa. Bang uka namanya. Kami diantar bang uka keliling jakarta, memperkenalkan bangunan-bangunan tinggi tempat dimana pejabat-pejabat negara duduk dengan jabatanya. Yah ku kira semua bangunan letaknya berjauhan, ternyata tidak, semua dapat dilihat dalam satu cakupun mata. Kami juga menyempatkan ke Kota tua dan Monas biarpun hanya sekedar mengambil beberapa foto yang siap di edarkan untuk mencatat perjalanan, kalau kami telah sampai disini. 

Tidak terasa kami menghabiskan waktu dengan cepat. Kami tidak boleh ketinggalan kereta api. Segera kami dan bang uka menuju stasiun pasar senen. Hmmm seramai apakah disana? *Fikirku* . Melihat mereka menjatuhkan pandangan, sepertinya mereka tau kami orang pendatang. Dengan gopoh kami bawa koper kami untuk segera menukarkan tiket yang kami pesan di online, tentunya masih dalam pengawasan bang uka hehehe. Dan kami siap untuk berangkat meninggalkan jejak demi jejak kami di jakarta, biarpun belum sempat melepas rindu dengan Ibu Kota yang ramai akan perbincangan, kami mungkin akan tetap kembali dan berkunjung "mungkin" setelah kembali dari kediri, mungkinnn....
 
Tuttttt...tuuutttttt. Segera kami merogoh tiket yang masih kami letakkan asal di tas. Kereta datang tidak lama kami menunggu. Untungnya kami Gerbong pertama. Dengan cepat kami segera masuk dan mencari dimana kami akan duduk menghabiskan 12 jam perjalanan. Tidak jauh ternyata, kami masih bisa berbagi cerita biarpun terpisah dalam jarak dan orang asing tentunya. Aku dengan dira, dan desy selalu berhadapan dengan nisa. Kali ini aku berdampingan dengan dira, dan dihadapan kami ada sesosok lelaki lajang dan ibu separuh baya tersenyum dengan manis karna mungkin mereka tau kami gugup duduk seperti ini *pegel bok*. Tidak terlalu menakutkan, syukurillah dihadapan dengan orang yang baik nan ramah. Mungkin, tanpa harus tau nama mereka, hanya duduk berhadapan dengannya, sedikit dapat menghangatkan pandangan. Ibu separuh baya itu mungkin umurnya sekitar 60 tahun dan sosok lelaki muslim yang selalu menjaga pandangannya dan gerik tubuhnya dengan sopan. Sungguh mereka menambah nyamanannya perjalanan. Awalnya kami cukup merasa terhibur tapi tak lama kami lelah dan kami tidak banyak cara untuk menikmati perjalanan ini karna lelah sudah menghampiri dan mengharuskan kami untuk menutup mata karna pagi akan menyambut kami esok. Ternyata sulit menjaga tidur di dalam kereta api, mungkin karna kami ambil kelas ekonomi tempat duduknya tidak senyaman kelas bisnis hehehehe. Tanpa alasan, kami memang harus tidur biarpun dalam keadaan diluar kekampuan kami. 

* * *

Kediri.. Mbak.. Mas... Kediriii....!!!
Yaaaa yaaa ya.... *"Koper weee koperr, barang-barang we jangan sampe ada yang tinggal yaa"* begitulah gopohnya saat tau kota yang dinanti sudah didepan mata. Sesungguhnya barang dan koper kami pun memberikan cobaan disaat kami akan sampai *beratt euyy* Alhamdulillahh, segera kami bergegas turun dengan keadan terpaksa sadar karna tidak ingin kelewatan kereta. Kami sampai pukul 05.30 pagi. Kami berjalan dengan mata setengah sayup berikut dengan topangan beban yang harus kami selesaikan hanya dengan sebulan *ciela*. 

Jika sudah sampai di Kediri, kita tak perlu bingung karna banyak angkutan yang akan membawa kita, ketika mereka tau kita akan ke Kampung Inggris. Tempat itu tidak asing untuk mas mas becak disini. Dan khasnya becaknya disini disponsori im3 makanya kuning gini nihhh
Becak khas Kediri
Rasanya tidak ingin cepat sampai, karna mata ini belum lelah menikmati subuh di kota Kediri, merasakan sejuknya udara tanpa polusi seperti kota besar, berjalan tanpa kemacetan, memejamkan mata menandakan keindahan akan datang tanpa kita harus melihat, karna kita cukup untuk merasakan. Tak terasa "sudah sampai mbak..." Tidak sampai disini saja, untuk mencapai Kampung Inggris kami harus naik Angkutan Umum lagi, dan untungnya ada satu angkot yang tersisa. Beginilah kami ketika di dalam angkot dan tak sabar untuk sampai bumm...bummm

Let Chesssss!!!

***

Sampaiiiiiii.......
Kami cukup tercengang ini Kampung Inggris kah?? Kenapa tidak seperti kampung? *kami bertanya-tanya...* Sudah banyak orang beralu lalang, sibuk menggayuh sepeda kesana kemari, ada yang memakai seragam sekolah, ada yang ke kantor, ada yang sibuk berjualan sarapan, dan ada yang menghafal di course2nya masing- masing pagi2 buta begini. Dikatakan Kampung Inggris, konon katanya orang asli Pare disini ingin semua penduduknya pinter berbahasa inggris, karna hal itulah banyak terdapat course2 inggris yang menjanjikan dengan selogan mereka masing-masing. Tidak berjauhan, bahkan bersebelahan. Sungguh banyak sekali... Tetapi kami sudah punya pilihan, dan course kami tepat dibelakang kami berdiri dan kami masih menunggu berharap ada sambutan dari kedatangan kami. Ternyata oh ternyata kami diantar ke camp karna course akan dimulai senin depan huffff. Bagaimana kami mau menghabiskan 3 hari lagi, tanpa kami mengenal kota ini??? 

Kampung Inggris, Pare


* * *

Akhirnyaa kami memutuskan untuk bermalam dan sedikit menyicip liburan di Kota M-A-L-A-N-G. Asyiiikkkk!! Setidaknya kami tidak berkurung di dalam camp selama 3 hari. Untuk mencapai kota Malang, kami harus naik bus dengan biaya only 20k siss! Disini kami menopang hidup dengan rek Dara, Lia, & Dian. Sejarahnya 3 arek-arek Malang ini teman Desy, jadi yahh karna desy kenal ya kenal- kenalan dongg. Kan jadi bisa numpang tidur, numpang makan juga boleh kata mereka *Lo!* Wasyukurillah alhamdulillah lagi kami dipertemukan dengan wanita sholehah baik hati nan jelita. Mereka bukan buatan-buatan. Mereka asli baik bangedd!! Dengan jasa kebaikan, keikhlasan dan ketulusan 3 arek maleng ini kami bisa menginjak 3 tempat WAH sekaligus dan tentunya dengan kamar kossan yang nyaman *serasa tidur di Villa

Check it out!
 
  • Pertama! Tidak lain dan tidak bukan kami ingin berkenalan dengan pusat kota Malang yaitu... Alun- alun Kota Malang karna kedatangan kami sudah larut malam, kami diajak keliling Alun- alun kota Malang dan kampus sejatinya anak Malang yaitu Brawijaya ga lupa juga icip makanan cool kids arek malang dongg - Mie Setan hihi. Ga lupa foto dulu dong sama Arek- arek Malang
    At Mie Setan
  • Kedua, Pantai Ngliyep!! yaitu sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Hindia tepatnya di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo. Kalo kesini yakin deh ga pengen ke bali lagi! *katanya sih* jatuh cinta, karna gak banyak penghuninya, serasa pantai sendiri, ohmegod...
    Tongsis buat selfie kita semakin eksisss
  • Ketiga dan destinasi tempat terakhir huhu Puncak Paralayang!! disininih tempat say good bye untuk kita kita yang bentar lagi mau go dari Malang tempatnya romantisss kita bisa liat kota malang dengan lampu yang bisa menghangatkan perjalanan, karna dingin banget euyy 
    Puncak Paralayang
Mungkin saya akan menjadi orang selanjutnya yang akan jatuh cinta dengan Kota Malang. Ga terasa emang kalo jalan sama orang yang buat kita nyaman, walaupun baru kenal 3 hari tapi kita bisa seru-seruan sampe berjuang naik motor supaya cepat sampai ketempat tujuan dengan selamat biarpun dalam keadaan hujan dan badai dan pastinya jacket tebal dari hasil pinjaman dara hehehe. Big thanks sekali buat ukhti Dara, Lia & Dian yang sudah memperkenalkan kota Malang dari pagi sampai senja menjemput malam. Semua indah, semua bisa kami rasakan tentunya karna keikhlasan dan kebaikan hati kalian. Semoga Allah SWT yang mampu membalas perjalanan ini. Thnks for the short trip holidayyyy!!! \o/ 

* * *

Perjalanan kami belum selesai *huh* liburan di Malang menjadi pengantar awal buat perjalanan kami kembali ke Pare, besoknya kami langsung pesan tiket dan alhamdulilah tiba kembali di Pare. Sesampai kami di Pare, kami juga masih sibuk membereskan barang karna dapat kabar dari office kami harus pindah camp, tapi tidak dipisahkan, hanya dipindahkan dan kami ber-4 masih dalam satu camp yeyeye. Hmph! camp-nya cukup bagus, rapih, bersih, setidaknya tidak terlalu ramai dibandingkan camp kami yang pertama, karna kami hanya tinggal dengan 6 orang dalam satu camp dibandingkan dengan camp sebelumnya 30 orang dalam satu camp. So crowded! Syukurillah, kami mendapatkan camp dengan bapak dan ibu camp yang cukup menaruh perhatian selama sebulan kami disini. Mereka baik, tapi sedikit cerewet hehe. 

* * *

Sebulan belajar di Pare awalnya sedikit menaruh rindu dengan keadaan rumah dan tentunya orang tua yang membuat rindu semakin memuncak. Tetapi, 2 minggu berlalu kami sudah mulai terbiasa dengan jadwal dan kegiatan yang mulai subuh kami harus bergegas sudah hadir sampai dengan tengah malam dan itu berarti pertanda kelas akan segera berakhir. Brain wash - Vocab - Speaking - Pronoun - Grammar - Speaking for Fun semua jadwal kelas yang kami jalanin tidak terlalu membosankan, karna disini bukan hanya belajar, kami juga berkenalan dengan teman seperjuangan *ciela* hampir dari Sabang - Marauke semua hadir melengkapi dan menutupi segala kejenuhan akan belajar. Mereka punya tujuan yang sama dengan kami, mereka menyenangkan dan mereka mampu melupakan ketika jenuh harus menghampiri tanpa permisi. Segala tawa, kejenuhan, kepenatan, maupun rasa ngantuk yang harus kami bendung karna kami tak punya banyak waktu disni sebulan akan terasa sangat cepat dan kami hanya ingin ada hasil ketika kami beranjak pergi dari kota yang sudah membuat kesan diperjalanan kami. Sebulan memang tidak terasa, bahkan kami tidak sempat menikmati kota ini dan tanggal 22 februari kami harus kembali berkemas melanjutkan perjalanan yang mungkin belum selesai sampai disini.

Camp 7 Marvelous

Selamat tinggal kota Pare...
Kota yang tlah mengajari ku akan sejuta pengalaman
Kota yang mempertemukan ku dengan rindangnya pepohonan
Kota yang mendewasakan ku akan kehidupan yang tak selamanya serba ada
Kota yang mampu memecahkan segala keresahan
Kota yang menjemputku agar menemukan teman yang tak terpisahkan
Kota yang memaksa ku untuk menyimpan kerinduan
Kota tempat ku meninggalkan segala asa menjadi rasa yang tak terlupakan

Cukup menyesakkan dada, ketika menyadari secepat inikah aku harus meninggalkan jejakku kembali  dikota yang mampu menyesap perhatian ku. Bus yang kami tunggu sudah didepan mata dan mengharuskan kami bergegas untuk segera beranjak ke tempat selanjutnya. Melihat kota Pare semakin jauh dari pandangan, berharap kelak kami mampu berkunjung kembali, tentunya denga kisah yang lebih manis lagi. See you soon, Pare...